Fasilitasi Pertumbuhan Bisnis Waralaba dan Lisensi Indonesia Melalui Pameran Virtual

Fasilitasi-Pertumbuhan-Bisnis-Waralaba-dan-Lisensi-Indonesia-Melalui-Pameran-Virtual

Share this Post:
Image

 

 

Jakarta, 18 September 2020 – Gelaran pameran waralaba dan lisensi virtual ‘IFRA Virtual Expo 2020’ mulai hari ini (18/9) resmi dapat diakses oleh publik melalui virtual platform. Pameran yang mengangkat tema Strengthening Entrepreneurship & SME Economy Through Licensing & Franchising” didukung dan diresmikan oleh Agus Suparmanto, Menteri Perdagangan Republik Indonesia; Teten Masduki, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia; dan Wishnutama Kusubandio, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia. Selain itu, turut berpartisipasi Anang Sukandar, Ketua Asosiasi Franchise Indonesia (AFI); Susanty Widjaya, Ketua Asosiasi Lisensi Indonesia (ASENSI); dan Hendra Noor Saleh, Presiden Direktur Dyandra Promosindo melalui live streaming di IFRA Virtual Platform. Pameran virtual perdana ini terselenggara kerjasama dari Dyandra Promosindo bersama dengan Asosiasi Franchise Indonesia (AFI) dan Asosiasi Lisensi Indonesia (ASENSI).

 

Dalam sambutannya, Agus Suparmanto, Menteri Perdagangan Republik Indonesia, mengajak pelaku usaha untuk bangkit dan melakukan transformasi bisnis di masa krisis ini. Agus Suparmanto juga mendorong para pelaku usaha dan pewaralaba untuk memanfaatkan internet dan teknologi informasi untuk berintegrasi dengan ekosistem digital, seperti e-commerce, digital marketing, dan virtual market untuk dapat membantu waralaba dalam memulai usaha. Agus Suparmanto juga mengungkapkan bahwa bisnis waralaba merupakan bentuk usaha yang terbukti memberikan keuntungan dan mengurangi risiko kegagalan, Bagi masyarakat yang ingin melakukan investasi di sektor riil, waralaba merupakan entitas usaha yang bonafit. Sistem usaha waralaba saat ini juga menjadi populer di Indonesia dan mudah ditemui di pusat-pusat bisnis perkotaan dan daerah. Hal ini membuktikan bahwa waralaba lokal telah melakukan transformasi bisnis dalam hal standarisasi manajemen, penciptaan dan pemasaran produk, dan peningkatan kepuasan pelayanan kepada konsumen sehingga dapat diterima secara luas oleh masyarakat,”. Agus Suparmanto juga mengapresiasi AFI, ASENSI, dan Dyandra Promosindo yang tetap berkomitmen menyelenggarakan IFRA selama 18 tahun dan berharap pameran ini dapat menjadi momentum untuk kembali mendorong perdagangan dan perekonomian nasional.

 

Dukungan dan apresiasi terhadap penyelenggaraan IFRA Virtual Expo 2020 juga ditunjukkan oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, Wishnutama Kusubandio. Wishnutama mengapresiasi para panitia yang berkomitmen dalam melaksanakan pameran ini di tengah masa pandemi dengan pemanfaatan teknologi, serta asosiasi dan para pelaku usaha lokal yang tetap berpikir kreatif, optimis dan giat dalam menjalankan kegiatan usahanya. Wishnutama mendorong para pelaku usaha untuk terus berinovasi dan memanfaatkan peluang yang ada agar bisa kembali bangkit dan membantu pemulihan ekonomi nasional. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif selalu siap membantu para pelaku usaha industri dan ekonomi kreatif dalam masa pandemi dan pasca pandemi. Saya berharap terlaksananya IFRA 2020 dapat menjadi wadah bagi pelaku bisnis dalam mengembangkan dan mempromosikan produk lokal sehingga turut berkontribusi meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal ketiga. Untuk itu saya mengajak masyarakat menjadi bagian dari pameran virtual perdana di industri franchise dan license ini” tutup Wishnutama.

 

IFRA Virtual Expo 2020 diikuti oleh 60 peserta pameran dari berbagai industri dan tingkatan bisnis. Hadirnya IFRA juga mendorong usaha-usaha kecil, menengah, dan mikro (UMKM) untuk memasarkan produk dan mengembangkan lini usahanya. Seperti yang diungkapkan oleh Teten Masduki, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia, bahwa UMKM merupakan pahlawan ekonomi’ dan memiliki potensi besar dalam memastikan pemulihan ekonomi nasional terakselerasi. Pelaku UMKM harus bisa beradaptasi, berinovasi dan hadir dalam ekosistem digital untuk saling bersinergi dan membangun jaringan agar kegiatan usaha tetap berjalan dan dapat bersaing secara nasional dan global. Di sinilah peran IFRA menjadi krusial. IFRA dihadiri oleh para pelaku ekonomi lokal dan hal ini patut kita apresiasi agar menghasilkan multiplier effect untuk memberikan dampak positif terhadap ekonomi Indonesia. Penguatan produk lokal juga merupakan strategi kebijakan yang tepat untuk pemulihan ekonomi nasional. Untuk itu bagi para calon pelaku usaha baru, waralaba dan lisensi merupakan alternatif konsep bisnis yang inovatif dan mudah untuk diadopsi oleh UMKM,” ujar Teten.

 

IFRA Virtual Expo 2020 diselenggarakan pada tanggal 18 – 20 September 2020 melalui IFRA Virtual Platform. Di IFRA Virtual Expo 2020 pengunjung dapat mengakses dan melihat profil para peserta pameran secara mudah dan fleksibel yang dapat diakses dari gawai masing-masing. Pengunjung dapat melakukan live chat dengan peserta pameran bahkan bisa menjadwalkan business matching dengan peserta pameran yang diinginkan. Kemudahan mendapatkan peluang bisnis baru atau memperluas bisnis dalam masa pandemi memicu untuk beradaptasi dengan cara yang baru melalui pameran virtual. Semuanya dapat diakses dan dilakukan dengan fleksibel, dapat dimana saja tanpa terbatas jarak. IFRA Virtual Expo dapat diakses dengan harga tiket sebesar Rp 20.000 untuk akses satu hari atau Rp 50.000 untuk akses selama tiga hari. Pengunjung yang ingin mengunjungi IFRA Virtual Expo 2020 dapat melakukan registrasi di https://ifra-virtualexpo.com/register/visitor/.

 

Pameran IFRA 2020 tahun ini merupakan pelaksanaan pameran yang ke-18 kalinya antara Dyandra Promosindo dengan AFI dan ASENSI. Untuk menambah semarak pameran, ragam acara pendukung secara virtual sudah disiapkan di IFRA Virtual Expo. Di antaranya adalah virtual business matching, virtual celebpreneur talkshow, interactive quiz, lucky draw, stage performance, virtual retirees’ seminar, dan IFRA Awards. Di hari pertama, IFRA Virtual Expo 2020 juga sudah menyiapkan rangkaian acara di main stage maupun classroom antara lain talkshow dari Telkomsel dengan topik Bangkit Kembali di Masa Pandemi Melalui Iklan yang Tepat”, Idea Group dengan topik Bisnis Booming di Saat Pandemi” dan masih banyak lagi dari para pelaku usaha. Selain itu para pengunjung juga bisa menyaksikan business presentation dari para peserta pameran seperti Bakmi Naga, Coffee Toffee, Ayam Geprek Juara, Klinik Kita, dan lain-lain untuk mengetahui lebih lanjut mengenai skema bisnis mereka masing-masing. Di classroom juga diadakan seminar dengan topik Memilih Franchise Untuk Masa Pensiun” dan Proven Roadmap to Franchise Your Successful Business” dan Bincang Bisnis dengan topik Pemain Kebab yang Bertahan di Tengah Persaingan Kuliner yang Ketat” bersama Arofah Kebab.

 

Untuk info lebih lanjut mengenai IFRA Virtual Expo 2020 dapat dilihat pada Instagram @ifra_expo dan situs www.ifra-indonesia.com. IFRA Virtual Expo 2020 juga terbuka bagi media yang ingin mengakses dan melihat mengenai pameran virtual dengan melakukan pendaftaran di https://ifra-virtualexpo.com/register/media/.

***

 

Tentang Asosiasi Franchise Indonesia (AFI)

Dilandasi oleh kesadaran dan tugas serta tanggung jawab bersama, berniat mempersatukan diri dalam satu-satunya wadah organisasi pada tingkat Nasional serta merupakan forum kerjasama demi meningkatkan dan mengembangkan potensi dalam menjadikan dirinya sebagai mitra Pemerintah, maupun sektor swasta lain maka sejumlah Pengusaha Perusahaan Franchise (Franchisor) yaitu PT. Trims Mustika Citra, Es Teler 77, Widyaloka, Nilasari dan Homes 21 mewakili Franchisor di Indonesia pada tanggal 22 November 1991 telah bersepakat mendirikan satu-satunya wadah Organisasi Perusahaan Franchise (Franchisor) di Indonesia yang diberi nama Asosiasi Franchise Indonesia (AFI).

 

Sebelum didirikannya AFI, para pencetus ide ini telah melakukan koordinasi dengan Departemen Perindustrian Dan Perdagangan Republik Indonesia, ILO (International Labour Organization), dan Lembaga Manajemen IPPM. AFI juga didirikan bertujuan untuk mendorong UMKM menjadi usaha unggulan.

 

Tentang Asosiasi Lisensi Indonesia (ASENSI)

ASENSI (Asosiasi Lisensi Indonesia) adalah organisasi independen non partisan para pemegang lisensi dan para pemegang hak kekayaan intelektual (HKI) di berbagai bidang usaha. ASENSI hadir untuk mengembangkan, menumbuhkan dan melindungi para pemegang lisensi dan hak kekayaan intelektual agar dapat memberikan manfaat kepada pertumbuhan ekonomi Indonesia.

 

ASENSI yakin bahwa ketika para pemegang lisensi dan hak kekayaan intelektual berkumpul, dilindungi dan berada pada asosiasi yang legal dan profesional maka akan mempercepat proses kreativitas anak bangsa. Kreativitas yang luas dan dilindungi akan berdampak signifikan terhadap percepatan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Semua kegiatan ASENSI bertujuan untuk berkontribusi mewujudkan Indonesia yang lebih baik, maju dan sejahtera.

 

ASENSI adalah sebuah wadah organisasi pertama di Indonesia yang bertujuan memberdayakan momentum lisensi bagi para anggotanya di tingkat nasional maupun internasional.

 

Tentang Dyandra Promosindo

Dyandra Promosindo adalah Professional Exhibition/Event Organizer (PEO) di Indonesia yang merupakan sub-holding company dari PT Dyandra Media International, Tbk (DYAN). Sejak berdiri pada tahun 1994, Dyandra Promosindo berhasil mencetak rekam jejak pameran yang mengesankan di seluruh Indonesia. Dyandra Promosindo telah menggelar lebih dari 850 pameran di Jakarta, Surabaya, Yogyakarta, Bali, Makassar, Medan dan berbagai kota besar lain di Indonesia.

Hingga saat ini Dyandra Promosindo tercatat membawahi 11 anak perusahaan yang bergerak pada bidang event/exhibition organizer, concert promotor dan juga digital agency. Kesebelas anak perusahaan tersebut di antaranya PT Dyandra Communication (Dyacomm), PT Fasen Creative Quality (Quad), PT Visicita Imaji Semesta (Visicomm), PT Idea Besar Komunika (Ideacomm), PT Visi Sarana Media Digital (Underlined), PT Dyan Mas Entertainment (DME Asia), dan PT Dyandra Global Edutainment.

Dengan lebih dari 1.000 peserta pameran setiap tahun, termasuk peserta dari luar negeri, Dyandra Promosindo telah membuktikan diri sebagai rekan bisnis terpercaya sambil terus meningkatkan diri menuju budaya pameran yang lebih baik di Indonesia. Berbagai event yang telah diselenggarakan antara lain pameran B2B, pameran B2C, konser musik dan festival, konferensi dan summit.

Dyandra Promosindo telah menjadi PEO pertama di Indonesia yang memiliki sertifikasi ISO 9001:2008 untuk sistem kualitas manajemen. Pameran yang diselenggarakan antara lain: Indonesia International Motor Show, Indonesia International Furniture Expo, Indonesian Petroleum Association Convex, International Franchise, License and Business Concept Expo & Conference, dan lain-lain,